Pages

Tugas Pertama, Pangeran dan Puteri LH 2015 Ngabuburit Ngebor Lubang Resapan di Jalur Hijau

Rabu, 01 Juli 2015



 Ngabuburit ngebor lubang resapan biopori di jalur hijau Jalan Ir Soekarno menjadi aksi pertama bagi Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2015 yang baru kemarin terpilih, M. Rifki Firmansyah Maulana, siswa SDN Bubutan IV dan Made Anindya Gita, siswa SDN Kaliasin I. Bersama dengan 50 orang lainnya yang terdiri dari siswa, guru dan keluarga dari 12 sekolah, Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2015 ini malah banyak menarik perhatian pengguna jalan.
Rifky Firmansyah, Pangeran Lingkungan Hidup 2015 melaksanakan tugas pertamanya yaitu Ngebor bareng di Jl. Ir Soekarno Surabaya


Menariknya, mereka terlihat antusias menjalankan aksi dan tugas pertamanya sebagai Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2015. Bersama dengan pemenang yang lain, yakni Nurrayhan Haydar, runner up I Pangeran Lingkungan Hidup dan Runner Up III Pangeran Lingkungan Hidup, Satria Arya, siswa SDN Kaliasin I, membuat banyak siswa yang merupakan kakak kelasnya kagum dan terpacu semangatnya seperti anak-anak ini.
Menurut Adelia Roro, siswa SMAN 13, dirinya kagum dengan semangat yang ada pada anak-anak Paguyuban Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2015, karena tanpa terlihat lelah, mereka langsung ikut dalam kegiatan ngebor lubang resapan biopori bersama di jalur hijau di depan gedung BCA. “Saya bangga dan kagum melihat mereka kak, baru kemarin mereka terpilih, sore ini langsung mau ikut kegiatan, saya pasti akan meniru semangatnya,” ucap Ardelia Roro, siswa kelas 11.


Bersama dengan Yazid Ahmad, guru pembina lingkungan SDN Bubutan IV, M. Rifki Firmansyah Maulana, Pangeran Lingkungan Hidup 2015, bersemangat membuat lubang resapan biopori sebagai tugas pertamanya menjadi Pangeran Lingkungan Hidup 2015 saat ngabuburit ngebor lubang resapan biopori di jalur hijau Jalan Ir Soekarno

Bersama dengan Yazid Ahmad, guru pembina lingkungan sekolahnya, Rifki, panggilan akrab Pangeran Lingkungan Hidup 2015 ini mulai membuat lubang resapan biopori. Berbekal bor biopori yang dibawanya dari rumah, Rifki serius menggali tanah yang sudah dibor, dengan bantuan linggis dan gurunya, beberapa batu ukuran besar, berhasil diangkat. “Wah, kak, kondisi tanahnya yang kering dan banyak batu-batu kerasnya, makanya saya kesulitan untuk mencapai 100 cm,” ucap Rifki, siswa kelas 6.
Sementara itu, Made Anidnya Gita, Puteri Lingkungan Hidup 2015 yang datang bersama ayahnya, terlihat bersemangat membuat lubang resapan biopori. Bersama dengan ayahnya, Ugek, panggilan akrab dari Puteri Lingkungan Hidup 2015 ini mempunyai pesan khusus yakni dirinya ingin mengajak pelajar di Surabaya untuk turut melibatkan orang tua dalam aksi-aksi lingkungan. “Saya ingin mengajak pelajar-pelajar mengajak orang tuanya untuk ikut peduli lingkungan, ya percuma kalau di sekolah kita peduli lingkungan, tetapi di rumah tidak,” ucapnya.
Kegiatan ngebor bareng jalur hijau ditutup oleh acara berbuka bersama yang telah disiapkan oleh Tunas Hijau. Ta’jil yang disiapkan pun bebas dari sampah plastik. “Kami memang punya ciri khas untuk menyediakan makanan tanpa menggunakan pembugkus plastik, karena itu yang kami ingin sampaikan kepada orang lain, untuk mengurangi plastik,” ucap Anggriyan. Sambil berbuka puasa Tunas Hijau juga turut membagikan doorprize berupa gantungan kunci, mug, serta lampu taman tenaga surya. (fat/ryn www.tunashijauindonesia.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar