Pages

SURABAYA ECO SCHOOL 2014 SEMAKIN GIAT DI BUBUTAN EMPAT

Jumat, 27 Februari 2015


( Kiprahku Pada Pengembangan Program Lingkungan Hidup di Sekolah
dan Dampaknya )
Oleh : Mohamad Samsul Hadi, Kepala SDN Bubutan IV Surabaya

            Surabaya Eco School 2014 ( SES 2014) telah berakhir dengan kegiatan awarding. Bagi SDN Bubutan IV tiada akhir dalam kegiatan lingkungan hidup. Kekuatan baru setelah merger 1 tahun lalu justru mengawali kebersamaan dalam kegiatan SES 2014.

            Setiap kegiatan dan challenges dalam SES 2014 benar-benar memacu semangat untuk menyukseskan program sekolah dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Kerja bakti makin meriah karena siswa yang terlibat lebih dari 1.000. Lubang biopori semakin banyak dan sampah yang diisikan juga semakin penuh, sehingga panen kompos makin berat timbangannya.

            Semangat yang ditunjukkan oleh para punggawa di Bubutan IV layak diacungi dua jempol. Hasil akhir merupakan suatu hal yang bisa diterima semua pihak, karena “perjuangan dan doa” sudah terlihat nyata dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan.

        

Konservasi air yang merupakan tema besar dalam SES 2014 benar-benar menggerakkan semua aspek dalam program lingkungan hidup di Bubutan IV. Pemilahan sampah dan pembebasan sampah plastik merupakan hal penting yang proses pelaksanaanya memerlukan ketelatenan dan perjuangan khusus semua pihak. Penolakan plastik berdampak pada pola makan dan minum. Anak-anak terbiasa membawa tempat air dan makan yang bisa dipakai berulang-ulang. Pengelola kantin tidak menyediakan makanan kemasan  plastik yang biasanya mengandung penyedap dan bahan pengawet. Hal tersebut secara tak sadar telah menumbuhkan pola hidup dengan makanan sehat.

            “Dampak” lain yang secara tidak langsung yaitu sekolah mendapatkan bantuan tiga unit filter air dari EWAS ( Expatriate Women Association Surabaya ) sehingga di setiap lantai terdapat kran yang siap minum dan sehat. Alhamdulillah, semoga ini sebuah indikator bahwa Bubutan IV mendapat jalan untuk menjadi lebih baik dalam semua hal, khususnya “sikap” terhadap lingkungan hidup.
            Hal lain yang berhubungan dengan konservasi air seperti penampungan air hujan, pengembangan taman, dan penghematan energi berjalan linear bersama kesadaran untuk menjadi lebih baik. Dampak penghematan energi, Bubutan IV mendapatkan solar cell  yang telah terpasang dan bermanfaat bagi sumber listrik di perpustakaan dan insya Allah nanti akan berdampak pada pola fikir semua siswa. Semoga kelak dengan inspirasi unit solar cell tersebut akan muncul siswa-siswa yang intens dalam pencarian energi alternatif.
            Pengembangan taman, selain menambah taman gantung yang sudah ada, taman dinding menambah semarak setiap tembok di sudut sekolah berpacu dengan sudut baca yang mendukung program Surabaya sebagai kota literasi.

            Kegiatan kampanye lingkungan hidup yang bertempat di mall berhasil menumbuhkan semangat dan self confidence semua pihak. Saya yakin momen tersebut akan terpatri di benak seluruh siswa Bubutan IV dan kelak secara naluriah akan muncul tatkala dibutuhkan dalam perjalanan panjang kehidupan nanti.

            Gong akhir dari rangkaian challenge eco school 2014 yaitu kegiatan yang melibatkan seluruh stake holder sekolah, di Bubutan IV terwujud dalam  pembibitan bunga, sayur, empon-empon, tanaman lindung, calon tanaman bonsai, toga, dan palawija. Kepala sekolah, guru kelas, guru  Agama, guru Bahasa Inggris, guru Olah Raga, TU, kebersihan dan keamanan, tidak ketinggalan orang tua wali murid dan komite sekolah  membentuk kelompok “bersaing “ dalam pembibitan tanaman. Kegiatan yang mendapat penilaian dari tim kehati ini  berlangsung empat tahap dan diumumkan setelah liburan semester di bulan Januari 2015.

            Action nyata dalam pengembangan kepedulian terhadap lingkungan setelah awarding yaitu konsep kebersihan. Melalui kesepakatan bersama, mengawali bulan Pebruari 2015 seluruh siswa dan guru di Bubutan IV melepas sepatu jika memasuki area gedung sekolah.Siswa boleh memakai sandal atau hanya berkaos kaki. Dampak nyata kegiatan melepas sepatu ini adalah lantai sekolah lebih awet bersih dan kinclong, para siswa tidak membawa debu atau lumpur dari luar yang kerap menempel di sepatu dalam musim hujan. Tentu saja ini juga merupakan penghematan air dan alat dalam kegiatan kebersihan.  

            Semoga “semarak” kegiatan lingkungan hidup yang terangkum dalam SES 2014 dapat menjadi inspirasi bagi siswa Bubutan IV dan dunia pendidikan untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Semoga Tunas Hijau terus melahirkan tunas-tunas yang akan menjadikan dunia semakin hijau. Amin.
           
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar