Pages

Jalin Persahabatan, Ajak Siswa Coolbinia Primary School Berbalas Surat Dengan SDN Bubutan IV

Rabu, 24 Juni 2015


Oleh : Yazid Ahmad, Guru Bahasa Inggris
Berkunjung ke sekolah ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. Sekolah ini sangtlah luas. Banyak pohon besar yang dijumpai disini. Tentu pohon pohon tersebu tbanyak menarik perhatian burung-burung liar.  Terdapat juga Bushland yang cukup luas, kaki anda akan terasa pegal jika memutarinya. Sekolah tersebut bernama Coolbinia primary school, yang dalam bahasa suku aborigin Coolbinia merupakan pohon.




saya mempresentasikan tentang surat dan poster yang dibuat oleh-oleh anak-anaknya dii SDN Bubutan IV kepada siswa Coolbinia Primary School

Eliane Lewis, salah seorang guru lingkungan, menceritakan bahwa tahun lalu terjadi kebakaran besar di sekolahnya. Semua pohon dan semak berubah menjadi hitam. Hal tersebut adalah pemandangan yang mengerikan, kebakaran hutan dan semak menjadi isu yang besar di Australia.  Cuaca yang panas di musim panas menjadikan daun-daun dan ranting pohon sangatlah kering, sehingga sangat mudah terbakar.

4 minggu setelah kebakaran, para siswa diberi proyek yang mereka sebut Quadrat Project. Anak anak diajak untuk mencari tempat yang luasnya berkisar 3 x 3 meter dan menandainya dengan tali di bekas area kebakaran tersebut. Setiap bulan mereka harus melaporkan perkembangan semak, pohon, dan binatang yang tumbuh di area yang sudah mereka tandai. Mereka harus mengukur tinggi dari semak atau tanaman yang tubuh di setiap quadratnya. Jadi ini merupakan pembelajaran yang menarik dimana anak-anak diajak melakukan penelitian ilmiah jangka panjang.


Observasi mengenai kondisi Bushland Coolbinia Primary School yang juga melibatkan delegasi CCEEE 2015, saya mengajak siswa Coolbinia mengamati di bawah pohon yang terdapat sampah botol


Michael, salah satu siswa kelas 6, menuturkan bahwa tinggi  pohon palm bernama Macrozamia yang tumbuh di Quadratnya sudah 180 cm. Dia berharap pohon tersebut dapat tumbuh secara baik dan keliahatan hijau. Dia menuturkan bahwa dia terahir kali mengunjungi quadratnya sekitar 4 minggu yang lalu. Setelah kebakaran, tanah yang ada di area bushland tersebut menjadi semakin subur, karena nutrisi yang ada pada pohon terbakar masih tertinggal, hal itu yang membuat pohon Macrozamia dapat tumbuh dengan cepat.
Millenium Kid, partnership Tunas Hijau mengajak siswa Coolbinia Primary School ini membuat proyek menulis buku tentang sekolahnya. Mereka diajak untuk menuliskan idenya tentang lingkungan sekolahnya dan memikirkan apa yang akan terjadi 20 tahun ke depan. Mereka boleh menulis puisi, cerita bergambar dan impian mereka.

Para delegasi CCEEE 2015 juga diberi kesempatan menuliskan idenya, Surya Adinatta, siswa SMPN 4 dan Fatih Abdul Aziz, siswa dari SMAN 14, juga aktif terlibat dalam proyek ini. Mereka berbaur dengan para siswa disini. Mereka menuliskan ide mengenai memasukkan foto-foto dokumentasi perubahan dari waktu ke waktu mengenai kondisi bushland mereka. Mulai dari sebelum kebakaran sampai setelah kebakaran.
Sebelum kegiatan berakhir, saya menunjukkan beberapa surat, bros kain perca dan poster yang ditulis dan digambar oleh siswanya SDN Bubutan IV Surabaya.  Puluhan siswa dan guru Coolbinia Primary School sangat senang menerima surat, poster dan bros daur ulang kain perca. Mereka berencana akan membalas surat-surat tersebut melalui email.

Eliane menuturkan bahwa karya anak anak SDN Bubutan IV ini sangat luar biasa, Isi surat tersebut berupa cerita kegiatan sehari -hari siswa SDN Bubutan IV baik di sekolah dan di rumahnya. Ada yang mengungkapkan ekspresinya dan antusiasnya untuk berteman dengan anak anak australia melalui cerita  bergambar. Para guru SDN Bubutan IV membantu mereka untuk menerjemahkan tulisan mereka ke dalam Bahasa Inggris.