SDN Bubutan IV Surabaya

KERAHKAN TENAGA, MERAIH ASA

Tim eco SDN Bubutan IV sedang mengisi amunisi untuk berperang. Berbeda dengan di Palestina, amunisi yang disiapkan berupa sampah organik. Sampah organic yang mereka bawa dari rumah masing-masing merupakan salah satu upaya untuk memenuhi targer terpenuhinya media pengomposan yang ada. Tong aerob yang setiap saat terlihat kelaparan menggerakkan hati para kader lingkungan ini untuk mau bersusah payah mengumpulkan sampah organic dan rumah dan membawanya ke sekolah.

Tim Eco memberi contoh teman teman mereka untuk membawa sampah organik dari rumah secara rutin. 

Grebek pasar yang sudah rutin dilakukan setiap jumat dan sabtu saja tidak cukup untuk memenuhi seluruh media pengomposan yang ada. Apalagi barusan terlahir beberapa lobang biopori baru di sekolah. Hal ini tentunya menambah pekerjaan rumah bagi para kader lingkungan SDN Bubutan IV untuk memutar otak dan mencari berbagai cara agar media pengomposan yang ada tidak sampai beralih fungsi.

Titin Khrisminawati: Wali kelas 4 sedang mengajak siswanya untuk mengaktifkan kembali takakura yang sempat pingsan

Bu Rinda: menimbang sampah
hasil grebek pasar

Tim eco dan siswa lainnya yang dibimbing langsung oleh bu Titin Khrisminawati mulai menggerakkan program sekolah yang dulu pernah menjadi program andalan yaitu menjadi importIr sampah. Meski sadar bahwa hal ini tIdak mudah, tim eco di kelas ini memulai dari diri sendiri. Artinya mereka mengawali dari individu mereka dan mengajak teman teman kelas mereka untuk setiap harinya berhasil mengumpulkan 10 kg lebih sampah organik. 

Setelah jam istirahat giliran bu Rinda Kuswati, saidah, dkk yang berangkat untuk grebek pasar. Meski tidak ada jadwal untuk grebek rasa cinta lingkungan yang sudah mendarah daging menggerakkan hatinya untuk melakukan grebek pasar guna memenuhi media pengomposan yang ada. 33 kg sampah organik berhasil di masukkan ke lubang biopori dan tong aerob. rasanya tak sabar menunggu waktu untuk panen kompos.