SDN Bubutan IV menjadi salah satu sekolah yang mengikuti program from learning to living
Indonesia
menjadi negara pertama yang meluncurkan pedoman kerangka kerja 10 tahun
penerapan konsumsi dan produksi berkelanjutan (Sustainable Consumption
and Production/SCP). Konferensi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan
(Rio+20) di Rio de Janeiro pada 21 Juni 2012 menjadi landasan dalam
melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Pembangungan peri kehidupan
manusia yang hakiki adalah hanya apabila terjadi keseimbangan antara
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup,” Jika lingkungan tidak
dikelola dengan baik dan pola konsumsi dan produksi tidak berubah maka
akan lingkungan rusak begitu juga dengan masa depan generasi
selanjutnya.
Rabu
(25/02), bertempat di Hotel Garden Palace Team Leader Proyek Switch
Asia Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup, BLH Kota Surabaya Serta
Tunas Hijau adakan pertemuan guna siap serangkaian lomba lingkungan
hidup.
.Pada
kesempatan tersebut Dr. Edzard Ruehe Tim Leader SCP Switch Asia,
menjelaskan Program SCP yang sudah berjalan di Indonesia dimana yang
menjadi percontohan yaitu Kota Surabaya dan Kota Yogyakarta. Edzard
mengaku bangga dengan warga Kota Surabaya karena seluruh stakeholder mendukung program tersebut .
Ir.
Noer Adi Wardoyo , M.T ( Asisten Standarisasi Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan ) dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Indonesia
berani mengambil inisiatif meluncurkan dokumen tersebut karena sejak dua
tahun terakhir Indonesia sudah mempersiapkan beberapa hal.
“Sudah
dua tahun terakhir kita mempersiapkan dan menghimpun kegiatan yang
sudah memenuhi kriteria SCP seperti green building, green tourism, dan
green industri,”.
Program-program
tersebut merupakan program “Quick Wins”.yang diusung oleh KLH bersama
kementerian teknis terkait, yaitu Kementerian PU, LKPP, Kementerian
Perindustrian dan Kementerian Pariwisata. Untuk pelaksanaannya, program
tersebut akan dimasukan dalam Rencana Pembangunan jangka Menengan
Nasional (RPJMN) 2015 – 2019. KLH sendiri telah membuat perangkat
kebijakan pendukung pelaksanaan SCP, seperti Produksi Bersih
(Eko-efisiensi), Verifikasi Kinerja Teknologi Ramah Lingkungan, dan
Sistem Manajemen Lingkungan untuk penerapan produksi berkelanjutan,
Kriteria Ekolabel untuk sertifikasi produk ramah lingkungan dan
pengadaan barang/jasa ramah lingkungan untuk penerapan konsumsi
berkelanjutan.
KLH
juga membuat Sistem Kompetensi Keahlian dan Lembaga Penyedia Jasa untuk
penyediaan Sumberdaya Manusia (SDM) yang kompeten dan pembinaan dan
peningkatan kapasitas produsen dan konsumen, termasuk pihak pendukung,
antara lain sektor pembiayaan (“green banking”) dan menurut Ir. Noer
Adi Wardoyo , M.T agar Program ini terus dilanjutkan serta diharapkan
Surabaya bisa menjadi Kota Pertama dan Kota Percontohan Eco City di
Indonesia bahkan di Dunia. Pada kesempatan tersebut KLH menyerahkan
hadiah lomba kegiatan program tersebut kepada sekolah-sekolah Surabaya
pemenang lomba SCP. (Humas Dispendik Surabaya)
Sumber : http://dispendik.surabaya.go.id/