Ngabuburit ngebor lubang resapan biopori di jalur
hijau Jalan Ir Soekarno menjadi aksi pertama bagi Pangeran dan Puteri
Lingkungan Hidup 2015 yang baru kemarin terpilih, M. Rifki Firmansyah Maulana,
siswa SDN Bubutan IV dan Made Anindya Gita, siswa SDN Kaliasin I. Bersama
dengan 50 orang lainnya yang terdiri dari siswa, guru dan keluarga dari 12
sekolah, Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2015 ini malah banyak menarik
perhatian pengguna jalan.
Rifky Firmansyah, Pangeran Lingkungan Hidup 2015 melaksanakan tugas pertamanya yaitu Ngebor bareng di Jl. Ir Soekarno Surabaya
Menariknya, mereka terlihat antusias menjalankan aksi
dan tugas pertamanya sebagai Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2015. Bersama
dengan pemenang yang lain, yakni Nurrayhan Haydar, runner up I Pangeran
Lingkungan Hidup dan Runner Up III Pangeran Lingkungan Hidup, Satria Arya,
siswa SDN Kaliasin I, membuat banyak siswa yang merupakan kakak kelasnya kagum
dan terpacu semangatnya seperti anak-anak ini.
Menurut Adelia Roro, siswa SMAN 13, dirinya kagum
dengan semangat yang ada pada anak-anak Paguyuban Pangeran dan Puteri
Lingkungan Hidup 2015, karena tanpa terlihat lelah, mereka langsung ikut dalam
kegiatan ngebor lubang resapan biopori bersama di jalur hijau di depan gedung
BCA. “Saya bangga dan kagum melihat mereka kak, baru kemarin mereka terpilih,
sore ini langsung mau ikut kegiatan, saya pasti akan meniru semangatnya,” ucap
Ardelia Roro, siswa kelas 11.
Bersama
dengan Yazid Ahmad, guru pembina lingkungan SDN Bubutan IV, M. Rifki Firmansyah
Maulana, Pangeran Lingkungan Hidup 2015, bersemangat membuat lubang resapan
biopori sebagai tugas pertamanya menjadi Pangeran Lingkungan Hidup 2015 saat
ngabuburit ngebor lubang resapan biopori di jalur hijau Jalan Ir Soekarno
Bersama dengan Yazid Ahmad, guru pembina lingkungan
sekolahnya, Rifki, panggilan akrab Pangeran Lingkungan Hidup 2015 ini mulai
membuat lubang resapan biopori. Berbekal bor biopori yang dibawanya dari rumah,
Rifki serius menggali tanah yang sudah dibor, dengan bantuan linggis dan
gurunya, beberapa batu ukuran besar, berhasil diangkat. “Wah, kak, kondisi
tanahnya yang kering dan banyak batu-batu kerasnya, makanya saya kesulitan
untuk mencapai 100 cm,” ucap Rifki, siswa kelas 6.
Sementara itu, Made Anidnya Gita, Puteri Lingkungan
Hidup 2015 yang datang bersama ayahnya, terlihat bersemangat membuat lubang
resapan biopori. Bersama dengan ayahnya, Ugek, panggilan akrab dari Puteri
Lingkungan Hidup 2015 ini mempunyai pesan khusus yakni dirinya ingin mengajak
pelajar di Surabaya untuk turut melibatkan orang tua dalam aksi-aksi
lingkungan. “Saya ingin mengajak pelajar-pelajar mengajak orang tuanya untuk
ikut peduli lingkungan, ya percuma kalau di sekolah kita peduli lingkungan,
tetapi di rumah tidak,” ucapnya.
Kegiatan ngebor bareng jalur hijau ditutup oleh acara
berbuka bersama yang telah disiapkan oleh Tunas Hijau. Ta’jil yang disiapkan
pun bebas dari sampah plastik. “Kami memang punya ciri khas untuk menyediakan
makanan tanpa menggunakan pembugkus plastik, karena itu yang kami ingin
sampaikan kepada orang lain, untuk mengurangi plastik,” ucap Anggriyan. Sambil
berbuka puasa Tunas Hijau juga turut membagikan doorprize berupa gantungan
kunci, mug, serta lampu taman tenaga surya. (fat/ryn www.tunashijauindonesia.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar