Oleh
: Yazid Ahmad, Guru Bahasa Inggris
Berkunjung
ke sekolah ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. Sekolah ini
sangtlah luas. Banyak pohon besar yang dijumpai disini. Tentu pohon pohon
tersebu tbanyak menarik perhatian burung-burung liar. Terdapat juga
Bushland yang cukup luas, kaki anda akan terasa pegal jika memutarinya. Sekolah
tersebut bernama Coolbinia primary school, yang dalam bahasa suku aborigin
Coolbinia merupakan pohon.
saya mempresentasikan
tentang surat dan poster yang dibuat oleh-oleh anak-anaknya dii SDN Bubutan IV
kepada siswa Coolbinia Primary School
Eliane Lewis, salah seorang guru lingkungan,
menceritakan bahwa tahun lalu terjadi kebakaran besar di sekolahnya. Semua
pohon dan semak berubah menjadi hitam. Hal tersebut adalah pemandangan yang
mengerikan, kebakaran hutan dan semak menjadi isu yang besar di
Australia. Cuaca yang panas di musim panas menjadikan daun-daun dan
ranting pohon sangatlah kering, sehingga sangat mudah terbakar.
4 minggu setelah kebakaran, para siswa diberi
proyek yang mereka sebut Quadrat Project. Anak anak diajak untuk mencari tempat
yang luasnya berkisar 3 x 3 meter dan menandainya dengan tali di bekas area
kebakaran tersebut. Setiap bulan mereka harus melaporkan perkembangan semak,
pohon, dan binatang yang tumbuh di area yang sudah mereka tandai. Mereka harus
mengukur tinggi dari semak atau tanaman yang tubuh di setiap quadratnya. Jadi
ini merupakan pembelajaran yang menarik dimana anak-anak diajak melakukan
penelitian ilmiah jangka panjang.
Observasi mengenai kondisi Bushland Coolbinia Primary
School yang juga melibatkan delegasi CCEEE 2015, saya mengajak siswa Coolbinia mengamati di bawah pohon yang terdapat
sampah botol
Michael,
salah satu siswa kelas 6, menuturkan bahwa tinggi pohon palm bernama
Macrozamia yang tumbuh di Quadratnya sudah 180 cm. Dia berharap pohon tersebut
dapat tumbuh secara baik dan keliahatan hijau. Dia menuturkan bahwa dia terahir
kali mengunjungi quadratnya sekitar 4 minggu yang lalu. Setelah kebakaran,
tanah yang ada di area bushland tersebut menjadi semakin subur, karena nutrisi
yang ada pada pohon terbakar masih tertinggal, hal itu yang membuat pohon
Macrozamia dapat tumbuh dengan cepat.
Millenium
Kid, partnership Tunas Hijau mengajak siswa Coolbinia Primary School ini
membuat proyek menulis buku tentang sekolahnya. Mereka diajak untuk menuliskan
idenya tentang lingkungan sekolahnya dan memikirkan apa yang akan terjadi 20
tahun ke depan. Mereka boleh menulis puisi, cerita bergambar dan impian mereka.
Para
delegasi CCEEE 2015 juga diberi kesempatan menuliskan idenya, Surya Adinatta,
siswa SMPN 4 dan Fatih Abdul Aziz, siswa dari SMAN 14, juga aktif terlibat
dalam proyek ini. Mereka berbaur dengan para siswa disini. Mereka menuliskan
ide mengenai memasukkan foto-foto dokumentasi perubahan dari waktu ke waktu
mengenai kondisi bushland mereka. Mulai dari sebelum kebakaran sampai
setelah kebakaran.
Sebelum
kegiatan berakhir, saya menunjukkan
beberapa surat, bros kain perca dan poster yang ditulis dan digambar oleh
siswanya SDN Bubutan IV Surabaya. Puluhan siswa dan guru Coolbinia
Primary School sangat senang menerima surat, poster dan bros daur ulang kain
perca. Mereka berencana akan membalas surat-surat tersebut melalui email.